Powered By Blogger

Kamis, 01 Januari 2009

among sabdo: sabdo roso



among sabdo: sabdo roso INILAH SANG PAMOMONG,....

Semar tokoh punokawan yang tertua dala lakon gegering pethung liyung semar ingin mempersunting brthari durga dibutuhkan syarat gamelan lokananta yang "muni tanpo tinabuh" milik bethoro guru yang hanya mampu dipinta oleh syANG HYANG WENANG ,.. WISANGGENI

sabdo roso


sabdo ROSO ing tlatah jawi
SABDO ITU ADALAH Sabda Alam adalah album dari penyanyi Chrisye yang dirilis pada tahun 1978 . Hits dari album ini adalah lagu Sabda Alam, Kala Sang Surya ... (FIRMAN)

Saat Arya Bodhisatva Avalokitesvara sedang meditasi Kebijaksanaan Sempurna (Prajnaparamita), Ia mendapat pemahaman bahwa kesemua panca khandha --- bentuk, perasaan, pencerapan, pikiran, kesadaran --- adalah kosong. Hingga akhirnya, Ia mengatasi semua penyakit dan penderitaan.

O, Sariputra, bentuk (rupa) tidak-lah dapat dibedakan dari kekosongan (sunyata), dan kekosongan tidak dapat dibedakan dari bentuk. Bentuk adalah kosong dan kosong adalah bentuk. Demikian juga perasaan (vedana), pencerapan (sanna), pikiran (sankhara), kesadaran (vinnana).

Sariputra, ciri-ciri dari kekosongan semua Dhamma adalah tanpa awal, tanpa akhir, tidak kotor, tidak murni, tidak bertambah, tidak berkurang.

Oleh karena itu, di dalam kekosongan, tiada bentuk, perasaan, pencerapan, pikiran, dan kesadaran. Tiada juga mata (caksuh), telinga (srotram), hidung (grahnam), lidah (jihva), badan (kaya), batin (manasa). Tiada bentuk (rupa), suara (sabda), bau (gandah), rasa, sentuhan (sparstavyam), maupun dhamma. Tiada unsur penglihatan (caksu dhatu), hingga tiada unsur pikiran dan kesadaran (mano-vinnanam dhatu). Tiada kebodohan (avijja), tiada akhir kebodohan (avijja-ksayo), hingga tiada usia tua dan kematian (jaramaranam-ksayo), tiada akhir dari usia tua dan kematian. Demikian pula, tiada penderitaan (dukkha), asal mula dukkha (samudayah), lenyapnya dukkha (nirodha), jalan menuju lenyapnya dukkha (marga). Tiada kebijaksanaan (jahna), pencapaian (prapti), dan akhir pencapaian (abhi samaya).

Demikianlah, karena bodhisatva tidak mempunyai apa yang perlu dicapai, Ia berada dan berdiam di dalam prajnaparamita. Tiada rintangan dalam pikiran. Tanpa rintangan dalam pikiran, Ia tidak memiliki rasa takut serta tiada rintangan kesempurnaan. Hingga akhirnya, Ia mengatasi khayalan menyesatkan dan mencapai Nibbana Sejati.

Buddha dari ketiga masa --- lalu, sekarang, mendatang --- dengan bersandar pada Prajnaparamita mencapai kebuddhaan pada tingkat yang tiada tara, yaitu samyaksambodhi. Oleh karena itu, Prajnaparamita, mantra pengetahuan agung, mantra tiada tanding, mantra tertinggi, mantra yang pasti dapat melenyapkan semua dukkha, yang di dalamnya tiada cacat, harus dipahami sebagai kebenaran. Mantra Prajnaparamita dibaca: "GATE GATE PARA GATE PARASAMGATE BODHI SVAHA"

[sunting]Bhagavati Prajnaparamita Hrdaya Sutra (versi bahasa Sansekerta)

Arya Avalokitesvara Bodhisattva gambhiram prajnaparamita caryam caramano

vyavalokayati sma panca-skandha asatta sca svabhava sunyam pasyati sma


Iha Sariputra, rupam sunyatam, sunyata iva rupam

rupa na vrtta sunyata, sunyataya na vrtta sa-rupam

yad rupam sa-sunyata ya sunyata sa-rupam

Ivam iva vedana samjna sam-skara vijnanam

Iha Sariputra sarva dharma sunyata-laksana

anutpanna aniruddha amala a-vimala, anuna a-paripurna


Tasmat Sariputra sunyatayam na rupam

na vedana, na samjna

na samskara, na vijnanam

na caksu srotra ghrana jihva kaya manasa

na rupam sabda gandha rasa sparstavya dharma

na caksur-dhatu yavat na manovijnanam-dhatu

na avidya, na avidya-ksayo

yavat na jara-maranam na jara-marana ksayo

na dukkha, samudaya, nirodha, marga

na jnanam, na prapti, na abhi-samaya


Tasmat na prapti tva bodhisattvanam

prajna-paramitam a-sritya vi-haratya citta avarana

citta avarana na shitva na trasto

vi-pariyasa ati-kranta nistha nirvanam

Tri-adhva vyavasthita sarva buddha prajna-paramitam

a-sirtya anuttara-samyak-sambodhim abhi-sambuddha


Tasmat jnatavyam prajna-paramita maha mantra

maha-vidya mantra, anuttara mantra

asama-samati mantra

Sarva dukkha pra-samana satyam amithyatva

prajna-paramita mukha mantra tadyata

YANG PERTAMA

Yang pertama adalah yang terakhir